Pulau Lombok ternyata tak sekedar terbentuk dari barisan pantai nan eksotis bersama jejeran berbukitan yang menawan hati. Kisah sejarah di Pulau Seribu Masjid ini juga sangat panjang dan menarik untuk disimak. Salah satu peninggalan bersejarah di Lombok yang sering kali terlupakan ialah Kota Tua Ampenan. Padahal melalui kota bersejarah ini kita bisa menjelajah bukti kerukunan antar etnis di Lombok di masa lalu.
Kota Tua Ampenan merupakan satu dari 43 kota di Indonesia yang ditetapkan pemerintah ke dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Ampenan tepat berada di ujung barat Kota Mataram dan menghadap langsung ke Selat Lombok. Saat ini, Ampenan sudah menjadi salah satu Kecamatan di dalam Kota Mataram.
Letaknya yang langsung berhadapan dengan laut ini menjadikan Ampenan sebagai daerah yang ramai di masa lalu. Pemerintah Kolonial Belanda sempat memanfaatkan Ampenan untuk membuat sebuah jalur perdagangan utama di Lombok. Upaya ini ternyata berhasil dengan singgahnya para pedagang dari berbagai suku bangsa ke Ampenan.
Sejak saat itu pula, berbagai macam etnis mulai singgah dan menetap di Ampenan. Hingga kini, sisa-sisa perkampungan dari macam-macam suku bangsa masih berdiri di sini. Ada Kampung Tionghoa, Kampung Arab, Kampung Jawa, Kampung Bali, Kampung Melayu, Kampung Bugis, dan Kampung Banjar. Bangunan-bangunannya pun khas mengikuti tradisi masing-masing etnis. Di samping itu, ada pula bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang masih berfungsi sebagai gudang atau toko.
Tepat di tahun 1973, Kota Tua Ampenan mulai kehilangan penghuninya. Satu persatu pedagang dan nelayan berpindah ke Kota Pelabuhan yang lebih ramai di Lembar. Meskipun sedikit, hingga kini masih banyak ditemui masayarakat suku Bugis yang berprofesi sebagai nelayan. Di samping itu, ada pula warga Tionghoa dan Arab yang kebanyakan berdagang. Sementara, suku Sasak lebih banyak membuka warung makanan di bekas pelabuhan Ampenan. Mereka adalah bukti kerukunan etnis di Lombok yang selama hampir seratus tahun menjadi bagian Kota Tua Ampenan. (IA)
Tag: Kota Tua Ampenan, Kota Bersejarah, Bukti Kerukunan Antar Etnis di Lombok, Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Pulau Lombok