Covid-19 atau wabah virus corona boleh saja memperlambat denyut bisnis pariwisata di Indonesia khususnya di Lombok, tapi setelahnya, bisnis itu akan tumbuh besar.
Saya beserta Biro-biro perjalanan wisata mulai merancang strategi dan siasat agar bisa bangkit kembali seperti sebelumnya kami bangkit dari pasca gempa, ketika situasi membaik setelah krisis Covid-19. Meskipun belum ada tanda-tanda wabah berlalu, namun saya dan teman-teman biro perjalanan wisata yakin telah menyiapkan beragam program yang memikat wisatawan, yang penting teman-teman yang dibidang pariwisata tidak putus asa dan terus tetap semangat.
Walaupun saya belum bisa memastikan seberapa lama hingga aktivitas travel dapat berjalan dengan normal. Namun saya dan teman-teman yang lain sudah memulai sejak dini dengan membuat kampanye #TerimaTantangan,” sebagai awal kampanye kami dan mungkin kedepannya lagi saya akan mengkampanyekan #kebeletPiknik, #RinduPiknik, #KangenPiknik, #SaatnyaPiknik dll. Disamping itu kita juga harus membuat produk-produk yang baru dengan destinasi yang aman untuk menarik calon wisawatan setelah wabah ini berakhir.
Memang kita akui Pulihnya industri pariwisata dari wabah penyakit butuh waktu lebih lama dibandingkan faktor lain seperti bencana alam, terorisme dan isu keamanan. seperti yang dilansir World Travel & Tourism Council yang memperkirakan butuh waktu 10-35 bulan, sejak wabah dimulai agar industri pariwisata kembali pulih. Namun semoga saja kita lebih cepat dari prediksi tersebut.
Selain mengkampanyekan untuk mengundang calon wisatawan setelah wabah ini berlalu, Sekarang ini kita juga sedang fokus melayani kepentingan pelanggan yang banyak meminta penundaan atau pembatalan perjalanan.
Mari kita berdoa dan berjuang bersama supaya semua cepat kembali normal.