Forward By Datu Lombok Tour
kicknews.today – Dusun Prawira, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara kini secara resmi ditasbihkan menjadi Kampung Literasi dalam Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Dusun keramat yang sarat akan sejarah dan merupakan salah satu obyek wisata tersebut, menambah kelengkapan opsi para wisatawan berkunjung ke Lombok Utara.
Selasa (7/11), Pemerintah setempat bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia mengawali diresmikannya kampung yang diinisiasi oleh Klub Baca Perempuan Nursydam dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Lombok Utara.
“Baru 73 kampung literasi terbentuk di seluruh Indonesia. Provinsi NTB inil yang pertama, yang dimulai dari Kabupaten Lombok Utara,” ungkap Direktur Pembinaan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Kemendikbud RI, Abdul Kahar dalam sambutannya.
Dijelaskan, saat ini baru sekitar 73 kampung literasi yang telah terbentuk di seluruh Indonesia. Keberadaan kampung tersebut praktis mendorong Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di KLU yang masih berada pada angka 62,34 persen tahun 2016.
“Kami tertarik karena terdapat kenaikan digit 1,78 persen tahun 2016. Artinya perhatian Pemda sangat luar biasa yang bekerja dalam tujuan yang sama,” jelasnya.
Sementara itu, pendidikan dan pariwisata jika di kolaborasikan akan menjadi bagian sangat penting kaitan bagaimana menggugah generasi muda. Khusus pendidikan, pihaknya saat ini tengah tekun melakukan Gerakan Kembali ke Khittah Pendidikan yang memadukan nilai-nilai agama dalam mata pelajaran umum.
“Ini inovasi yang kami lakukan di daerah dalam meningkatkan IPM pada sektor pendidikan,” paparnya.
Secara terpisah, Tim 10 DPP Kemenpar RI Taufan Rahmadi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, membaca dan berwisata bakal menjadi satu atraksi yang sungguh menarik dan mencerahkan. Dari sisi pariwisata, dirinya menilai kini mengunjungi KLU tidak melulu identik dengan tiga gili atau air terjun Sendang Gile nya saja.
“Tetapi, Dusun Prawira memberikan suguhan atraksi baru bagi para wisatawan. Sebab dapat menikmati suasana kampung asli KLU, dimana di dalamnya ada berugak-berugak kuno yang berumur sudah ratusan tahun, masjid dengan tiang-tiang kunonya. Di sini juga ada Museum Mini tempat dilestarikannya beberapa benda pusaka yang diyakini bernilai sejarah tinggi,” bebernya antusias.
“Sebagai upaya pengembangan, seluruh masyarakat yang tinggal di Prawira bertekad untuk terus melakukan pembenahan di dalam menjadikan dusun mereka sebagai dusun eduwisata, yang tidak saja membuat nyaman wisatawan tetapi juga berbagi pengetahuan tentang segala keunikan dusun ini,” imbuhnya.(iko)