Forward By Datu Lombok Tour
kicknews.today – Pariwisata NTB tengah mengeliat, teranyar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah muncul sebagai sektor yang bakal menambah kelengkapan destinasi. Namun untuk diketahui, pengembangan lokasi ini tidak melulu menjadi tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwsata (Disbudpar) NTB, atau semata oleh PT. Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC).
Seminar Ekonomi dengan tema “Optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Nusa Tenggara Barat”, yang dielar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (HMJ IESP Unram) adalah acuannya.
Seminar yang dilaksanakan pada Minggu (5/11) di Gedung Sangkareang, Kantor Gubernur NTB ini membedah bagaimana masyarakat ikut ambil bagian dalam mengelola pariwisata NTB. Setidaknya, ratusan peserta antusias mendengarkan pemateri, yaitu Tim 10 DPP Kemenpar RI Taufan Rahmadi.
“Pada kegiatan ini saya menyampaikan kepada para peserta tentang strategi kreatif dalam mengelola pariwisata di Nusa Tenggara Barat, yakni tentang melayani wisatawan, tentang bagaimana mengolah destinasi,” ungkap Taufan kepada kicknews, Senin (6/11).
Tidak hanya itu, peserta juga diberi pemahaman bagaimana melibatkan tokoh dan komunitas untuk pengembangan pariwisata sehingga ujungnya adalah mendapatkan kesan terbaik dari wisatawan yang berkunjung ke sebuah destinasi.
“Karena pariwisata adalah sektor dengan keunggulan utama yakni Link To Any Business, artinya bahwa pariwisata bisa mengakomodir semua sektor usaha untuk tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan pariwisata itu sendiri,” jelasnya.
“Maka dari itu kita harus mampu hadir, setiap orang harus memiliki spirit pariwisata dalam dirinya, sehingga bisa berkontribusi konkrit dalam segala bidang untuk memajukan pariwisata Nusa Tenggara Barat,” imbuhnya.
Menurutnya, pariwisata saat ini adalah penyumbang Devisa Terbesar ke 2 di Indonesia dan ditargetkan menjadi penyumbang Devisa terbesar pada tahun 2018 mendatang. Untuk mewujudkan hal itu, tentu sinergi semua pihak dibutuhkan. Kemudian pula didukung oleh kebijakan dan anggaran yang memadai, dan SDM yang berkualitas.
“Sehingga target 4 Juta wisatawan pada tahun 2018 (yang dicanangkan Disbudpar NTB) bukan menjadi hal yang mustahil untuk dicapai,” tandasnya. (iko)