Lombok Barat – Beberapa Destinasi pulau wisata di wilayah Sekotong, Lombok Barat (Lobar), seperti Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Gili Sudak, Gili Layar, Gili Rengit, siap mendunia. Keberadaan destinasi tersebut dinilai sangat potensial untuk dipromosikan.
“Paket wisata yang akan dijual kepada wisatawan adalah paket wisata tour, antar pulau-pulau kecil (Gili ) yang berada di kawasan sekitar sekotong.. Di pulau-pulau ini para wisatawan dapat melakukan aktifitas snorkeling dan diving, dengan ombak laut yang tenang dan pasir pantai yang putih,” ungkap Anggota Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan PIC Mandalika, Taufan Rahmadi , Minggu (16/7).
Dia mengatakan, setelah sukses mendorong percepatan pembangunan dermaga Gili Mas Lembar yang disinkronkan dengan KEK Mandalika, kini giliran pulau eksotik Sekotong mulai disiapkan untuk dipromosikan.
Taufan pun sempat berdiskusi tentang paket wisata bersama pelaku wisata. Antara lain dengan Jelantik, GM Cocotinus Hotel, Gde Eka, guide HPI Lobar, Wayan dari Gili Nanggu, dan Mohar, Awang Boat Driver.
Dari diskusi tersebut, para wisatawan disiapkan paket wisata ke beberapa gili di kawasan itu, dengan menginap di beberapa hotel, bungalow dan homestay yang sudah beroperasi. Sebut saja Cocotinus Hotel (Butik Resort Hotel) dan Bungalow di Gili Nanggu dan Gili Sudak.
“Jangan khawatir soal panoramanya. Gili Nanggu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Gili Sudak, Gili Layar, Gili Rengit, tak kalah keren dari Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air,” katanya.
Wisatawan bisa menikmati pulau-pulau kecil tersebut. Misalnya mengabadikan momen, memotret sunset, snorkeling, diving, atau menyantap hidangan laut.
“Memang ada kekurangannya, yairu ketersediaan air tawar. Saat ini, kebutuhan air tawar di Gili Nanggu masih dialirkan dengan menggunakan pipa air bawah laut guna mensuplai kebutuhan utama di bungalow yang ada di sana,” ujar Taufan.
Selain wisatawan Nusantara, para pelancong juga datang dari mancanegara, paling banyak berasal dari Eropa. Data kunjungan per hari berdasarkan karcis retribusi, sekitar 300 orang berkunjung menggunakan boat publik ataupun boat carteran. Untuk menuju ke kawasan gili-gili tersebut, pengunjung dikenakan retribusi sebesar Rp 5.000 per orang.
Taufan menambahkan, pulau di kawasan tersebut, sudah lama memiiliki investor. Namun sejauh ini belum terlihat keseriusan dalam membangun. Misalnya pembangunan dermaga sandar atau pendirian hotel seperti yang dijanjikan, masih belum terlihat.
“Para pelaku industri pariwisata di kawasan sekotong berharap agar promosi daerah ini terus ditingkatkan, guna semakin mempopulerkan kawasan pantai ini ke mancanegara ataupun nusantara,” tandasnya. (prm)
Forward by_Datu Lombok Tour