Lombok memang masyur dengan berbagai pantai atau gilinya. Namun, pulau ini juga memiliki segudang keelokan dari sisi sejarah dan budayanya. Salah satu hasil peninggalan sejarah dan budaya yang masih lestari hingga kini adalah Pura Taman Mayura, yang memesona sebagai tempat wisata alam, budaya sekaligus religi.
Wisata ke tempat ini bisa menjadi alternative wisata sejarah di Kota Mataram, selain di Kota Tua Ampenan. Pura Taman Mayura sendiri merupakan salah satu peninggalan dari Raja Anak Agung Made Karangasem dari Kerajaan Karangasem Bali. Masih kokoh berdiri hingga kini, bangunan pura itu sejatinya tak lagi berusa muda. Ya, dibangun di kawasan seluas 3 hektare, Pura Taman Mayura sudah didirikan sejak 1744 silam.
Sebelum diberi nama Taman Mayura, tempat ini semula bernama Istana Kelepug. Kelepug sendiri diambil dari bunyi mata air yang ada di kawasan ini. Akan tetapi, pada masa Raja Anak Agung Ngurah Karangasem, di taman tersebut banyak berkeliaran ular, sehingga untuk membasminya dipeliharalah burung merak. Burung merak sendiri dalam bahasan Sansekerta disebut Mayura, sehingga tempat ini pun kemudian dinamakan Taman Mayura alias Taman Merak.
Pura Taman Mayura sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian taman air dan bagian pura yang merupakan areal peribadatan. Munculnya mata air di kawasa pura membuat suasana di tempat ini begitu menyatu dengan alam, dan sangat syahdu.
Bangunan yang ada di kawasan Pura ini merupakan berpaduan antara pengaruh Jawa, Lombok dan Bali. Di kawasan pura ini terdapat kolam yang di tengahnya berdiri sebuah bangunan kecil bernama Bale Kambang –bermakna pulau kecil. Bangunan ini dihiasi dengan patung-patung bercirikan orang Muslim dan berdampingan dengan bangunan Linggih yang kental dengan nuansa Hindu. (y)
Tag: Pura Taman Mayura, Suguhkan Pesona Wisata Alam, Budaya dan Religi, Taman Mayura, Merak, Lombok, Jawa, Bali,