Indonesia begitu kaya akan ragam bahasa, budaya hingga agama. Kepercayaan yang berbeda tak pelak memberikan rona tersendiri dalam setiap perayaan hari besar keagamaan. Salah satunya adalah Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu. Bali memang central-nya penganut agama Siwa tersebut, tetapi Lombok juga memiliki banyak penduduk beragama sama. Mereka pun memiliki tradisi unik setiap menyambut Nyepi, salah satunya adalah perang api.
Tradisi ini biasanya dilaksanakan sehari jelang pelaksanaan Nyepi. Pada perayaan Nyepi tahun 2019 atau Tahun Saka 1941, tampak para puluhan umat Hindu dari dua kampung, yaitu Negara Saka dan Sweta berkumpul untuk melangsungkan tradisi tersebut. Mereka membawa seikat daun kering atau disebut dengan ‘bobok’. Suasana akan tampak riuh tatkala obor dinyalakan. Dua kubu pun saling bersahutan.
Tak hanya warga yang melangsungkan tradisi tersebut, banyak pula warga lain yang antusias datang sekedar menyaksikan atraksi unik tersebut. Mereka tampak berdesakan di seputaran tugu Tani, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Tradisi yang sudah turun temurun bagi warga dua kampung tersebut dilaksanakan setelah pawai ogoh-ogoh dilakukan. Atraksi dimulai dengan dibakarnya puluhan ikat bobok oleh para pemuda. Biasanya acara dimulai menjelang senja.
Satu hal yang menarik, meski terjadi aksi saling pukul dan terdapat luka di tubuh mereka, para warga dari dua kubu tak bermusuhan usai tradisi tersebut dilakukan. Sebaliknya, mereka akan saling rangkul dan bersalaman usai perang api selesai.
Usut punya usut, tradisi ini telah ada sejak zaman kerajaan, sekitar abad 16 silam. Bukan saja sebagai bagian dari perayaan Nyepi, melainkan warga juga meyakini tradisi ini sebagai penolak bala dari seragangan wabah penyakit. Selain disebut perang api, tradisi unik kerap disebut dengan perang bobok. Atraksi budaya beraroma religi ini menjadi cerminan semangat umat Hindu untuk melaksanakan Nyepi yang akan dilaksanakan mulai dari menjelang terbit matahari sampai keesokan harinya saat menjelang terbit matahari. (y)
Sumber: diolah dari Travel Kompas
Tag: Mengulik Perang Api, Tradisi Umat Hindu Lombok Sambut Hari Raya Nyepi, tradisi Perang Api, perang Bobok, Bobok, Hindu Lombok, Nyepi 2019, ogoh-ogoh