Hal-hal yang memperngaruhi pariwisata  sangat kompleks. Tidak saja soal harga tiket menuju masuk sebuah destinasi wisata, tetapi juga termasuk harga tiket pesawat. Sebagai moda transportasi yang paling diandalkan untuk jarak jauh, pesawat memegang peranan yang cukup krusial kaitannya dengan dunia pariwisata. Harga tiket pun juga sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan turis ke suatu negara ataupun daerah. Seperti halnya kabar baru yang tengah menjadi perbicangan, yaitu soal tinginya harga tiket pesawat yang mempengaruhi tingkat okupansi hotel. Imbas lebih jauh dari hal ini, tentu saja adalah jumlah kunjungan turis domestik ke sejumlah daerah yang merosot.

Organisasi profesi Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) mengatakan industri pariwisata, terutama jasa perhotelan turut merasakan dampak dari masih mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

“Tiket pesawat ini kan masih tinggi, dan itu tidak saja dirasakan di satu, dua provinsi, tapi di seluruh provinsi. Itu mengalami dampak yang sangat luar biasa,” ucap Presiden Manager IHGMA, Wisnu Handoko usai acara pengukuhan pengurus IHGMA NTB di Aston Hotel Mataram, Sabtu (4/5/2019). Lebih jauh, ia pun menyebut hal tersebut berdampak pada penuruan okupansi hotel hingga 15 persen.

“Penurunan okupansi itu bisa mencapai 15 persen, kunjungan wisatawan, terutama kunjungan wisatawan domestik itu mengalami penurunan yang sangat besar. Hotel pun juga merasakan dampaknya,” katanya.

Mengingat hal tersebut, ia pun berharap agar pemerintah berkomitmen mencari solusi tepat agar dapat menurunkan harga tiket pesawat yang mahal tersebut. Terlepas dari hal tersebut, pihak hotel pun tetap harus bersemangat dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para tamunya. “Bagaimanapun caranya itu tugas pemerintah memberikan solusi. Dan kita tetap semangat dari sisi hotel tetap harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik,” katanya lagi. (y)

Tag: Tingginya Harga Tiket Pengaruhi Okupansi Hotel, harga tiket pesawat mahal, dampak tiket pesawat mahal,